Sabtu, 14 April 2012

Sepak Terjang Malware di Dunia Cyber

Sepak Terjang Malware di Dunia Cyber

Apakah malware itu? Para pekerja ICT mungkin pernah mendengarnya, meskipun mungkin mereka lebih sering mendengar istilah virus atau trojan.
Banyak orang menyatakan bahwa malware merupakan “program jahat”. Namun, malware sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari malicious software yang berisi code, script, active content, dan kode software lainnya. Malware sengaja dibuat oleh programmer untuk melakukan perusakan dan operasi jahat lainnya.
Malware melakukan pengumpulan informasi dan menghilangkan informasi pribadi maupun korporasi. Malware juga dapat melakukan akses ilegal kedalam sistem keamanan, kadang juga bertindak kasar terhadap sistem yang sedang dieksploitasi. Malware dapat juga dikatakan sebagai segala bentuk tindakan perusahaan, intrusive, serta pemicu dijalankannya program atau kode-kode yang menjengkelkan dan mengganggu kinerja sistem.
Hasil penelitian dari Symantec yang dipublikasikan pada tahun 2008 mengatakan bahwa tingkat pelepasan/release malware(malicious code) dan aplikasi berbahaya yang tidak diinginkan telah melebihi aplikasi “baik” di pasaran. Bisa dibayangkan sangat besarnya peredaran malware saat ini di dunia Internet. Sementara F-Secure mengatakan bahwa malware yang ada di 2007 merupakan produk yang mungkin telah diproduksi 20 tahun yang lalu dan mengalami update terus menerus. Ini menunjukkan betapa malware telah mengalami regenerasi dan mengalami evolusi sampai dengan sekarang.

Saat ini banyak sekali varian malware seperti virus komputer, worm, trojan horse, spyware, scareware, crimeware, rootkits dan aplikasi berbahaya lainnya yang ditemukan. Malware berkembang dengan cepat dan tersebar dengan bantuan internet, email, dan thumbdrive (flashdisk). Tanpa adanya internet, malware tidak akan mengalami perkembangan dan penyebaran sedahsyat ini. Dapat dikatakan internet merupakan “kendaraan resmi” malware untuk melicinkan aksi kejahatannya.
Kiprah malware di internet sudah tidak bisa dimungkiri lagi. Sebagian hacker menciptakan malware untuk berbisnis, mencari keuntungan, dan memperjualbelikannya di antara mereka. Beberapa pembuat malware bahkan telah menerima pesanan dari perusahaan/perorangan yang memang ingin menjatuhkan lawan bisnis/kompetitornya.
Penutup
Malware berawal dari keisengan programmer dalam menuliskan programming-nya di sistem komputer. Mereka berlatih terus menerus sampai akhirnya menjadi profesional, dari yang tadinya hanya untuk “lucu-lucuan” akhirnya menjadi bisnis yang menjanjikan. Saat ini malware diperkirakan telah berkembang menjadi 1000 malware/hari.
Negara-negara maju, seperti Jepang (JP-CERT), sangat fokus untuk menangkapi aneka malware jahat ini. Mereka mempelajari karakteristik malware yang tertangkap, apa saja yang dimuat di dalamnya, melakukan apa, serta melakukan karantina. Mereka juga akan menguji coba malware tersebut di sebuah lab sehingga akhirnya menemukan karakteristik dan penangkalnya, dan akan menyimpan malware tersebut di dalam kotak khusus malware.
Di Indonesia, sayangnya masih sedikit yang mengerti dan mempelajari aktivitas malware tersebut ditambah tidak adanya lab khusus malware dan layanannya (karena memang tidak mudah untuk membangun dan mengembangkan laboratorium malware tersebut, ditambah tingginya biaya dan rendahnya keseriusan pemerintah dan swasta untuk mengembangkan model lab seperti ini).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar